Pelemahan Rupiah Di Tahun 2015

Mata uang Indonesia, Rupiah terus mengalami tekanan dari Dollar Amerika Serikat di tahun 2015 ini, dari awal tahun atau bulan Januari hingga bulan Agustus ini nilai rupiah terus mengalami pelemahan dari kisaran Rp 11.000 per 1 dollar hingga Rp 14.000 per 1 dollar Amerika Serikat. Nilai rupiah yang terus tertekan tentu saja berdampak pada perekonomian Indonesia, banyak Industri terutama yang berbahan baku impor terancam gulung tikar jika keadaan rupiah terus melemah, yang tentu saja imbasnya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan terjadi. Pelemahan rupiah juga akan berimbas terhadap perbankan, terutama untuk bank-bank kelas menengah ke bawah yang terancam terlikuidasi.

Namun yang paling mencemaskan dari imbasnya pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika adalah dengan semakin naiknya harga barang-barang yang tentu saja sangat memberatkan rakyat, daya beli semakin menurun karena harga-harga semakin melambung tinggi, bahkan makanan yang merakyat seperti tahu dan tempe pun harganya ikut-ikutan naik karena kedelainya diimpor dari luar negeri.

Pemerintah Indonesia harus segera mencari solusi untuk mengatasi pelemahan rupiah ini, jangan menganggap enteng apa yang kini dialami oleh negeri ini agar krisis ekonomi yang berujung pada krisis politik dan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 tidak terulang. Karena jika tidak ada perbaikan ekonomi dalam beberapa bulan kedepan atau bahkan kondisi semakin buruk, kondisi negara akan berada dalam keadaan genting, ketahanan dan kesabaran rakyat bisa goyah juga. Oleh karena itu sekali lagi pemerintah diharapkan segera membuat solusi yang mampu menghindarkan Indonesia dari krisis ekonomi dan membuat kehidupan rakyat lebih ringan dengan turunnya berbagai harga barang, kembali menciptakan lapangan kerja dan menstabilkan kondisi keamanan dan politik dalam negeri Indonesia.