Final Piala Presiden, Viking dan Jakmania Jadi Tren Berita

Pertandingan final piala presiden yang akan mempertemukan tim Persib Bandung vs Sriwijaya FC Palembang menjadi berita trend berita di tanah air selama seminggu ini, namun yang menjadi sorotan utama ternyata bukan dari pertandingannya melainkan dari sisi suporternya! Seperti kita ketahui sebelumnya, pihak panitia penyelenggara piala presiden telah menetapkan stadion Gelora Utama Bung Karno sebagai tempat dilangsungkannya pertandingan final tersebut setelah mendapat ijin dari pihak kepolisian, khususnya dari Polda Metro Jaya, padahal pihak jakmania yang merupakan suporter persija yang selama ini memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan viking yang merupakan pendukung dari Persib Bandung sempat melakukan penolakan jika Pertandingan final di laksanakan di Jakarta, maka tak heran jika pertandingan final yang akan dilangsungkan pada hari minggu tanggal 18 Oktober itu menjadi perbincangan yang hangat termasuk di ranah media sosial dan menjadi topik utama pemberitaan di berbagai media.

Pihak kepolisian menyatakan kesiapannya untuk mengawal kedatangan puluhan ribu bobotoh yang rencananya akan menyaksikan jalannya pertandingan final piala presiden agar tidak terjadi bentrok, bahkan pihak kepolisianpun telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Ketua Viking dan Jakmania agar pertandingan final nanti dapat berjalan lancar. Bahkan walikota Bandung Ridwan Kamilpun sempat mengunjungi markas Jakmania untuk bersilarurahmi dan mendinginkan suasana yang tengah memanas.

Rivalitas dalam sepakbola adalah hal yang wajar, yang penting rivalitas itu masih dalam bingkai sportivitas, tidak anarkis dan tidak mengganggu kepentingan umum. Lihat saja rivalitas para pendukung klub-klub di Eropa seperti Liverpool vs Manchester United atau Real Madrid vs Barcelona, betapapun kerasnya rivalitas mereka tapi masih nonton bareng dalam satu stadion dan sangat jarang terjadi bentrokan. Sebenarnya kedewasaan dalam mendukung tim kesayangan ada juga pada pada diri bobotoh atau jakmania dengan sempatnya pertemuan antara kedua kelompok suporter tersebut untuk mencari jalan damai, namun hal itu selalu saja dirusak oleh oknum-oknum baik dari jakmania ataupun viking yang biasanya masih anak-anak berusia tanggung dan alay yang hanya menyukai kekerasan dan tidak mengerti akan sportifitas dalam dunia olahraga.
Bayangkan betapa indahnya jika pertandingan sepakbola dapat ditonton dengan aman dan nyaman, stadion bergemuruh tapi tidak rusuh. Tontonan sepakbolapun bisa menjadi hiburan positif dan sarana wisata buat para penggemar sepakbola sejati.