Dua Aremania Tewas Dalam Bentrokan Di Sragen

Berita duka kembali terjadi di persepakbolaan Indonesia, setelah pada tanggal 19 Desember 2015 Sabtu pagi terjadi insiden penyerangan yang diduga dilakukan oleh suporter bonek, penyerangan terhadap suporter Aremania itu terjadi di dua lokasi berbeda di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen dan bengkel batas kota Nglorok Sragen..

Ratusan orang suporter Bonek melempari bus suporter Arema dengan batu di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen. Satu orang suporter penumpang bus Arema, Eko Prasetyo (28 tahun) ditarik keluar bus dan dipukuli dengan batu. Korban luka di bagian kepalanya dan meninggal di tempat kejadian.
Sementara itu, di tempat berbeda, di bengkel batas kota Nglorok Sragen, rombongan m suporter Arema menggunakan mobil Suzuki Carry dengan penumpang tujuh orang juga digeruduk rombongan Bonek saat tiba di Nglorok, Sragen.

Suporter Arema berlarian menyelamatkan diri, sedangkan sopir Carry, Slamet yang merupakan warga Polgajih, Blitar tak sempat menyelamatkan diri. Slamet ditarik keluar dan dikeroyok Bonek hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

Menurut kabar sekitar 500 suporter Bonek diamankan di Polres Sragen setelah kejadian tersebut, Rombongan ini baru setengah dari total rombongan yang berangkat dari Surabaya dan beberapa kota lain berjumlah sekitar 1000 orang.

Rivalitas dan perseteruan suporter sepakbola di Indonesia memang sudah sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan karena sudah keluar dari koridor sportivitas, sepakbola yang mestinya menjadi ajang yang menghibur menjadi bias menjadi aiang yang menakutkan jika perilaku suporter Indonesia belum juga berubah.