Twitwar Di Twitter

Hallo sobat versus, kali ini kita akan membahas tentang twitwar atau perang komentar antar netizen di linimasa twitter, seperti kita ketahui salah satu media sosial yang paling sering digunakan oleh kalangan politikus dan selebritis adalah twitter, maka tidaklah mengherankan apabila media sosial yang juga disebut sebagai micro blogging ini sering dijadikan alat propaganda untuk suatu kepentingan politik. Dan di Indonesia penggunaan twitter sebagai alat propaganda sangat terasa sekali pada saat pelaksanaan, sebelum dan sesudah Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2014 hingga sekarang ini. Perang opinipun terjadi, debat politik berupa adu argumen hingga debat kusir antar tokoh politik, artis hingga orang-orang biasa seringkali terjadi, tak jarang pula mereka saling adu pendapat atau bahkan saling caci maki untuk membela kelompoknya masing-masing. Bahkan twitwar (istilah perang komentar di twitter) tersebut pernah ada yang sampai berujung pada adu
fisik atau perkelahian Setelah mereka janjian untuk ketemu!
Oh ya twitwar tentu saja tidak hanya terjadi pada persoalan politik saja, tetapi juga terjadi pada bidang-bidang lainnya yang disebabkan oleh perbedaan pendapat, ideologi ataupun kepentingan lainnya.

Dibalik kegaduhan twitwar tersimpan juga hikmah atau pelajaran yang bisa diambil, terutama twitwar yang
argumentatif yang biasanya dilontarkan oleh para intelektual. Nah dari situ kita dapat mengetahui hal-hal yang seringkalu tidak atau belum terungkap di media-media mainstream seperti di media cetak atau media elektronik.Setidaknya dengan melihat dan membaca adu argumen di antara mereka, kita dapat menganalisa dan mengkaji pemberitaan atau isu yang tengah terjadi, sehingga Kita dapat menyikapi dengan bijak dan proporsional serta tidak langsung menelan berita-berita yang datang pada kita. Karena twitwar yang sering terjadi biasanya memang tentang isu-isu yang lagi aktual, meski tak jarang pula yang bersifat faktual. Jadi kesimpulannya kita dapat mengambil sumber berita tidak hanya dari media-media mainsream saja, tapi juga dari media sosial seperti twitter, agar kita bisa mendapatkan pemberitaan yang seimbang.