Nama Ridwan Kamil memang sedang naik daun, karena berbagai prestasi dan karya yang telah mampu membuat perubahan yang cukup signifikan terhadap Kota Bandung. Sosok Kang Emil juga sangat dicintai oleh sebagian besar warga Bandung. Namanyapun kini tidak hanya populer di Bandung dan Jawa Barat, namun perlahan-lahan mulai dikenal ke berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Ridwan Kamil sepertinya memang lawan yang ideal bagi ahok, akan terjadi pertarungan yang ketat dan menarik, mengingat ahok sebagai incumbent tentu memiliki keuntungan yang lebih, selain itu elektabilitas dan popularitas ahok masih cukup tinggi karena sebagai gubernur DKI ia sering menjadi bahan pemberitaan. Ahok juga dikenal dekat dengan media, banyak media-media mainstream yang cenderung mendukung ahok dalam mempengaruhi opini publik. Hal ini lah yang akan menjadi tantangan terberat bagi Ridwan Kamil. Sementara itu dukungan dari ranah media sosial sepertinya akan lebih seimbang, dan akan terjadi perang opini antara pendukung ahok versus pendukung Ridwan Kamil, sekarang saja sudah mulai terasa gesekan antar kedua pendukung, meskipun majunya Ridwan Kamil di Pilgub DKI mendatang masih dalam tahap wacana.
Sedangkan dukungan dari partai politik, rasanya tidak akan jauh berbeda seperti pada pilpres 2014 yang lalu petanya yang sempat terbagi antara KMP dan KIH, meskipun KMP saat ini sudah mulai terbelah. Tanda-tandanya sudah mulai terlihat saat PDIP dan NasDem sudah mulai memperlihatkan dukungannya terhadap Ahok, sementara itu Partai Gerindra pun telah menyaring sejumlah nama cagub dan salah satunya terdapat nama Ridwan Kamil.
Warga DKI Jakarta juga kemungkinan akan terbelah suaranya, meskipun dari beberapa rilis survei menyatakan sebagian besar lebih menyukai Ridwan Kamil sebagai gubernur DKI Jakarta, sifat temperamen, suka marah-marah, dan kata-kata kasarnya ahok menjadi salah satu yang tidak disukai oleh sebagian besar warga DKI, terutama warga dari kalangan bawah. Dan sosok Ridwan Kamil yang kalem, humoris, cerdas dan kreatif menjadi kontradiksi dari sikap ahok dan inilah yang dimaui oleh sebagian warga Jakarta.
Peluang keduanya memang masih fifty-fifty, dan itupun tergantung kondisi dan kerja tim sukses mereka masing-masing dalam mempromosikan jagoannya. Namun ada sedikit catatan, tulisan di atas adalah asumsi jika pilgub hanya diikuti oleh dua calon saja yaitu Ahok dan Ridwan Kamil, karena jika pilgub mendatang diikuti lebih dari dua calon, maka Ahok lebih diuntungkan dan peluang untuk menangnya menjadi sedikit lebih besar.
Demikianlah sedikit analisa yang tentu saja bisa berbeda dengan pendapat para pembaca yang budiman, lagian kita masih belum tahu pasti, apakah Ridwan Kamil akan maju dalam pilgub DKI 2017 atau malah meneruskan tugasnya membangun Kota Bandung, atau malah bertarung di Pilgub Jabar? Nah kita tunggu saja langkah politik yang akan dilakukan oleh Sang Walikota Bandung ini, karena banyak hal yang tidak terduga dalam dunia perpolitikan di Indonesia ini.